Soko Tekno

Stuck Bikin Konten Menarik? Coba 4 Tipe Storytelling Ini Agar Angagement Meroket

Storytelling yang bisa Anda gunakan agar mengembangkan audience. Berikut ini jenis-jenis storytelling yang bisa Anda gunakan di konten YouTube dan lainnya.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Ni Putu Kania Maharani  | Sokoguru.Id
09 Mei 2025
<p>Ilustrasi stuck konten. Storytelling yang bisa digunakan agar mengembangkan audience. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi stuck konten. Storytelling yang bisa digunakan agar mengembangkan audience. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Di era digital saat ini, persaingan content creator makin ketat. Bukan cuma soal jumlah followers, tapi bagaimana cara menjaga engagement tetap tinggi di setiap postingan. 

Satu di antara cara paling efektif yang diajarkan oleh para pakar digital marketing, seperti Alex Cattoni dan Victoria Wong adalah dengan menggunakan storytelling. 

Alex Cattoni merupakan seorang copywriter dan content creator asal United Kingdom yang sudah berkecimpung lama di ranah sosial media. 

Sedangkan, Victoria Wong adalah seorang content creator, mentor konten yang berasal dari Indonesia yang memiliki lebih dari 500 ribu followers di Instagram.

Keduanya suka membagikan tips dan trik agar stand out menjadi content creator, yang mudah diingat dan tidak mudah lupakan. 

Storytelling bukan sekadar bercerita, tapi seni menyampaikan pesan yang bisa membangun koneksi emosional dengan audiens.  Storytelling membantu audience merasa lebih dekat dengan kita sebagai seorang content creator. 

Storytelling ini juga sudah banyak digunakan oleh content creator Indonesia, seperti Jerome Polin, Leonardo Edwin, Fiersa Besari disesuaikan dengan niche masing-masing. 

Contohnya Fiersa Besari yang menggunakan storytelling tentang pengalaman mendaki gunung dengan menggabungkan momen-momen baik dan buruk, yang terjadi selama pendakian berlangsung dengan begitu audience menjadi lebih mengenal siapa dirinya. 

Maka, audience akan betah dengan konten dan meningkatkan peluang engagement menjadi lebih tinggi. 

Nah, kalau konten Anda akhir-akhir ini mulai sepi like, comment, atau views, coba deh pakai 4 tipe storytelling ini. Yuk, simak!

1. Origin Story (Cerita Awal)

Alex Cattoni mengatakan, audiens itu suka tahu “siapa kamu” dan “kenapa kamu mulai bikin konten”. Origin story membantu membangun kedekatan personal karena kamu berbagi cerita di balik layar yang nggak semua orang tahu.

Contoh:

"Ceritain kenapa kamu memulai bisnis online dari kamar kosan."

"Kenapa kamu dulu minder tampil di depan kamera tapi akhirnya bisa percaya diri?"

Anda bisa menggunakan format: sebelum-sesudah→perjuangan→titik balik→pelajaran yang didapat.

2. Relatable Story (Cerita yang Dekat dengan Audiens)

Victoria Wong menekankan pentingnya membuat konten yang relate dengan masalah audiens. Maka, orang-orang akan lebih tertarik saat membahas sesuatu yang mereka alami juga.

Contoh:

"Siapa yang suka insecure lihat orang lain sukses duluan?"

"Ceritain pengalaman kamu pas gagal bisnis pertama kali."

Relatable story bikin audiens merasa “gue banget”, dan biasanya langsung komentar karena merasa nyambung.

3. Educational Story (Cerita yang Mengedukasi)

Gabungkan storytelling dengan edukasi. Bukan cuma kasih tips, tapi kemas dalam bentuk cerita agar nggak terasa seperti kuliah.

Alex Cattoni sering pakai cara ini di YouTube-nya, supaya penonton betah dan paham konsep yang disampaikan.

Contoh:

"Bukan cuma kasih tips tentang ‘cara jualan laris di Shopee’, tapi ceritain pengalaman nyata saat kamu pertama kali jualan dan gimana caramu ngatasin orderan sepi."

Formatnya: masalah→solusi→hasil.

4. Controversial Story (Cerita yang Menggugah Opini)

Adapun cara yang powerful untuk meningkatkann engagement. Victoria Wong mengatakan, sesekali coba buat konten yang sedikit kontroversial atau beda dari pandangan umum (tentunya tetap positif dan etis ya).

Contoh:

"Kenapa aku nggak setuju kalau kerja keras itu pasti sukses."

"Cerita tentang toxic productivity di dunia content creator."

Konten kayak gini biasanya memancing diskusi di kolom komentar dan bikin audiens betah ngobrol sama kamu.

Oleh karena itu, konten kamu mulai sepi, coba kombinasikan keempat tipe storytelling ini dalam postingan Anda. 

Alex Cattoni mengatakan storytelling bukan sekadar cerita, tapi alat buat membangun koneksi emosional, memperkuat brand, dan meningkatkan engagement secara organik.

Jadi, Anda jangan cuma jualan atau share tips. Mulai sekarang, ceritakan sesuatu yang punya makna dan diingat oleh audience. (*)